Alhamdulillah Ya Rabb…
Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. (QS. Al Furqon : 10) ۩۩ Sinar keemasan sang fajar menerobos melalui celah-celah dedaunan, memunculkan kombinasi warna dedauan dengan cahaya sang fajar yang menciptakan sensasi ketenangan tersendiri.
Celoteh ria para santri TPA Al - Furqon membentuk harmonisasi sempurna ketika dipadukan bersama kicauan burung yang tak henti-hentinya bercengkrama bersama sang fajar. Alhamdulillah, beberapa saat kemudian “Tasyakuran 2th TPA Al - Furqon” akan segera dimulai, para santi beserta Ustadz dan Ustadzah telah hadir. Kak Novi dan Kak Refi sebagai MC mengawali acara dengan do’a yang kami baca bersama dengan khusyu’. Aamiin… setelah itu santri Dina dan Isna membacakan kalam illahi dengan indah, yaitu Surah At-Tiin beserta artinya. Subhanallah… Kami semua mendengarkan dengan tertib dan baik. Ketika kami mendengarnya hati kami terasa kembali mengingat atas segala nikmat-Nya. Acarapun mulai menginjak pada langkah yang kedua, Kak Erik memberikan sambutan kepada kami, intinya mengajak kami bersama untuk membentuk diri sebagai seorang muslim yang dicontohkan oleh sang Nabi, diluar debu-debu tipis mulai berjatuhan. Sepertinya Gunung Merapi memulai aktivitasnya kembali. Tapi, hal itu tidak sedikitpun mengurangi semangat kami mengikuti acara yang luar biasa ini. Senyum para santri semangin berkembang… ya.. tentu saja ini merupakan salah satu momen favorit kami, Doorprize!. Kak Desi memberikan pertanyaan kepada santri. Teman-teman kami (santri) yang beruntung mendapatkan hadiah istimewa. Kak Bayu dan Kak Nisa bersuka ria mengambil gambar sebagai kenang-kenangan sekaligus dokumentasi. Akhirnya, saat yang kami tunggu pun tiba, Ust. Sulthon mulai menyampaikan kajiannya kepada kami. Beliau menyampaikan materinya dengan ringan, kreatif dan tentu saja sangat berkesan untuk kami. Saat kajian, ada games CCA yang ditujukan pada santri, akhirnya dimenangkan oleh teman-teman putra. Kami juga bermain beberapa games lain seperti games berkelompok dan games dengan cara membentuk lingkaran (memainkan kekompakan), dengan bernyanyi (balonku ada lima”dor”) sambil mengedarkan benda sebagi bom meledaknya, dan yang menerima bom itu mendapatkan pertanyaan. Siapa yang memegang benda (bom) itu saat lagu berakhir harus menjawab pertanyaan dari Ust. Sulthon untuk mendapatkan Doorprize. Tidak hanya bermain games saja, kami mendengarkan cerita yang sarat akan makna dari Ust. Sulthon yaitu “Hasan dan Lele Ajaib”.
Cerita ini mengisahkan seorang anak bernama Hasan yang jujur, ketika mencari kayu bakar dihutan ia kehilangan sabit miliknya. Sabit itu sudah berkarat dan tumpul. Ternyata Hasan ingat sabitnya jatuh di dalam sebuah danau. Dia kembali ketempat itu, setelah sampai ia tahu bahwa danau itu dalam sekali..ia kebingungan tak lama kemudian muncul suara nyaring. Ikan putih berekor lebar naik ke permukaan danau dan berbicara kepada Hasan, “Hasan apakah ini barang yang kau cari? (sabit yang terbuat dari emas berkilauan)”. Hasan terkejut melihat ikan yang bisa berbicara, Jawab Hasan: “Bukan ikan”. Kemudian ikan itu menyelam kembali kedasar danau “Hasan apa ini barang yang kau car? (Sabit yang telah berkarat dan tumpul”. Jawab Hasan: “iya ikan, terimakasih telah membantu saya mengambil sabitku”. Kemudian ikan itupun menyelam dan mengambilkan sabit yang terbuat dari emas dan diberikan kepada hasan, hasan sangat berterimakasih. Ikan itupun kembali kedasar danau dan berpesan kepada Hasan untuk merahasiakan hal ini. Ikan juga berpesan untuk selalu jujur dan bersyukur kepada sang Pencipta. Hasan pun seumur hidup selalu melaksanakan dan ingat pesan itu dan menjadi orang yang baik..bersambung”.
Kami juga melakukan praktek shalat dan beberapa teman kami maju ke depan untuk mempraktekkan adzan. Ust. Sulthon juga memberi pesan kepada kami sehingga kami agar santi diajarkan mental keberanian, keberanian dalam berprestasi. Semoga bisa lebih baik lagi kedepannya. Aamiin.
Hujan abu kini mulai berhenti, dipandu oleh kak Nopri pembagian doorprize yang kedua dimulai. Santri diberi pertanyaan tentang cerita yang sudah disampaikan Ust. Sulthon. Pertanyaan yang disampaikan beragam tentang cerita yang sudah disampaikan oleh ustadz Sulthon. Oh iya… teman teman yang sudah berani maju tadi juga mendapatkan hadiah.
Kami juga mengundang pengurus dari TPA Sembuhan Kidul; Nanggulan;dan Prapak Kulon, kakak-kakak dari TPA lain memperkenalkan dirinya, sebagai kenang-kenangan mereka mendapatkan Iqra’, Yess! Magazine (Majalah TPA Al-Furqon) dan juga berupa note book sebagai penyemangat TPA dan tanda silaturahmi TPA AlFurqon. Hari sudah semakin siang… tak terasa acara “Tasyakuran 2th TPA Al - Furqon” akan segera berakhir. Kak Novi dan Kak Refi menutup acara ini dengan bersama-sama memanjatkan do’a. Santripun bersalaman kepada Ustadz/zah dan tamu undangan. J
Sebagai penutup acara. Kami berfoto bersama meninggalkan jejak kenangan yang akan menorehkan sejarah berkesan untuk kami. Kami melangkahkan kaki kami untuk pulang dengan senyum yang memiliki banyak makna karena kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan. Allahuakbar
Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. (QS. Al Furqon : 10) ۩۩ Sinar keemasan sang fajar menerobos melalui celah-celah dedaunan, memunculkan kombinasi warna dedauan dengan cahaya sang fajar yang menciptakan sensasi ketenangan tersendiri.
Celoteh ria para santri TPA Al - Furqon membentuk harmonisasi sempurna ketika dipadukan bersama kicauan burung yang tak henti-hentinya bercengkrama bersama sang fajar. Alhamdulillah, beberapa saat kemudian “Tasyakuran 2th TPA Al - Furqon” akan segera dimulai, para santi beserta Ustadz dan Ustadzah telah hadir. Kak Novi dan Kak Refi sebagai MC mengawali acara dengan do’a yang kami baca bersama dengan khusyu’. Aamiin… setelah itu santri Dina dan Isna membacakan kalam illahi dengan indah, yaitu Surah At-Tiin beserta artinya. Subhanallah… Kami semua mendengarkan dengan tertib dan baik. Ketika kami mendengarnya hati kami terasa kembali mengingat atas segala nikmat-Nya. Acarapun mulai menginjak pada langkah yang kedua, Kak Erik memberikan sambutan kepada kami, intinya mengajak kami bersama untuk membentuk diri sebagai seorang muslim yang dicontohkan oleh sang Nabi, diluar debu-debu tipis mulai berjatuhan. Sepertinya Gunung Merapi memulai aktivitasnya kembali. Tapi, hal itu tidak sedikitpun mengurangi semangat kami mengikuti acara yang luar biasa ini. Senyum para santri semangin berkembang… ya.. tentu saja ini merupakan salah satu momen favorit kami, Doorprize!. Kak Desi memberikan pertanyaan kepada santri. Teman-teman kami (santri) yang beruntung mendapatkan hadiah istimewa. Kak Bayu dan Kak Nisa bersuka ria mengambil gambar sebagai kenang-kenangan sekaligus dokumentasi. Akhirnya, saat yang kami tunggu pun tiba, Ust. Sulthon mulai menyampaikan kajiannya kepada kami. Beliau menyampaikan materinya dengan ringan, kreatif dan tentu saja sangat berkesan untuk kami. Saat kajian, ada games CCA yang ditujukan pada santri, akhirnya dimenangkan oleh teman-teman putra. Kami juga bermain beberapa games lain seperti games berkelompok dan games dengan cara membentuk lingkaran (memainkan kekompakan), dengan bernyanyi (balonku ada lima”dor”) sambil mengedarkan benda sebagi bom meledaknya, dan yang menerima bom itu mendapatkan pertanyaan. Siapa yang memegang benda (bom) itu saat lagu berakhir harus menjawab pertanyaan dari Ust. Sulthon untuk mendapatkan Doorprize. Tidak hanya bermain games saja, kami mendengarkan cerita yang sarat akan makna dari Ust. Sulthon yaitu “Hasan dan Lele Ajaib”.
Cerita ini mengisahkan seorang anak bernama Hasan yang jujur, ketika mencari kayu bakar dihutan ia kehilangan sabit miliknya. Sabit itu sudah berkarat dan tumpul. Ternyata Hasan ingat sabitnya jatuh di dalam sebuah danau. Dia kembali ketempat itu, setelah sampai ia tahu bahwa danau itu dalam sekali..ia kebingungan tak lama kemudian muncul suara nyaring. Ikan putih berekor lebar naik ke permukaan danau dan berbicara kepada Hasan, “Hasan apakah ini barang yang kau cari? (sabit yang terbuat dari emas berkilauan)”. Hasan terkejut melihat ikan yang bisa berbicara, Jawab Hasan: “Bukan ikan”. Kemudian ikan itu menyelam kembali kedasar danau “Hasan apa ini barang yang kau car? (Sabit yang telah berkarat dan tumpul”. Jawab Hasan: “iya ikan, terimakasih telah membantu saya mengambil sabitku”. Kemudian ikan itupun menyelam dan mengambilkan sabit yang terbuat dari emas dan diberikan kepada hasan, hasan sangat berterimakasih. Ikan itupun kembali kedasar danau dan berpesan kepada Hasan untuk merahasiakan hal ini. Ikan juga berpesan untuk selalu jujur dan bersyukur kepada sang Pencipta. Hasan pun seumur hidup selalu melaksanakan dan ingat pesan itu dan menjadi orang yang baik..bersambung”.
Kami juga melakukan praktek shalat dan beberapa teman kami maju ke depan untuk mempraktekkan adzan. Ust. Sulthon juga memberi pesan kepada kami sehingga kami agar santi diajarkan mental keberanian, keberanian dalam berprestasi. Semoga bisa lebih baik lagi kedepannya. Aamiin.
Hujan abu kini mulai berhenti, dipandu oleh kak Nopri pembagian doorprize yang kedua dimulai. Santri diberi pertanyaan tentang cerita yang sudah disampaikan Ust. Sulthon. Pertanyaan yang disampaikan beragam tentang cerita yang sudah disampaikan oleh ustadz Sulthon. Oh iya… teman teman yang sudah berani maju tadi juga mendapatkan hadiah.
Kami juga mengundang pengurus dari TPA Sembuhan Kidul; Nanggulan;dan Prapak Kulon, kakak-kakak dari TPA lain memperkenalkan dirinya, sebagai kenang-kenangan mereka mendapatkan Iqra’, Yess! Magazine (Majalah TPA Al-Furqon) dan juga berupa note book sebagai penyemangat TPA dan tanda silaturahmi TPA AlFurqon. Hari sudah semakin siang… tak terasa acara “Tasyakuran 2th TPA Al - Furqon” akan segera berakhir. Kak Novi dan Kak Refi menutup acara ini dengan bersama-sama memanjatkan do’a. Santripun bersalaman kepada Ustadz/zah dan tamu undangan. J
Sebagai penutup acara. Kami berfoto bersama meninggalkan jejak kenangan yang akan menorehkan sejarah berkesan untuk kami. Kami melangkahkan kaki kami untuk pulang dengan senyum yang memiliki banyak makna karena kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan. Allahuakbar
0 comments:
Post a Comment