“Jika engkau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka engkau akan merasakan pedihnya kebodohan”
Imam Al- Ghazali
(kalau nggak salah kata & nama sih ya, tapi intinya kayak gitu. Gatau juga namanya pakai Al apa enggak)
Asslamu’alaikuum.
M 
atahari sudah tak malu lagi menampakkan wajahnya. Meskipun ia belum berdiri lebih tinggi lagi, sinarnya sudah mampu menerangi masjid Al-Furqon dan membangkitkan semangat kami untuk berjuang sekuat tenaga hari ini. Hari ini adalah hari pembuktian dari apa yang sudah kami pelajari selama satu semester ini. Ya… kali ini di pagi nan cerah yang telah diselubungi atmosfer penuh semangat, kami akan melaksanakan Ujian rutin tiap semester.
Para santri sudah duduk dengan rapi siap untuk mengikuti ujian hari ini. Tak lama kemudian Kak Erik memulai membuka acara dan menjelaskan teknis ujian kali ini, kami mendengarkan dengan tertib. Dalam ujian kali ini materi ujian dibagi menjadi 3 kelompok, Jilid 1-2(Diuji oleh: Kak novi, Kak Nopri, kak Nisa, dan Kak refi), jilid 3-5(Diuji oleh:Kak cicik, Kak Retno, Kak Ana, dan Kak Susi), dan Al-Qur’an(Diuji oleh:Kak Desi dan Kak Erik). Kami diberi berupa lembaran soal oleh kak Nisa dan Kak Novi, tentu saja sesuai dengan jilid kami.
Ujianpun dimulai, kami menggunakan metode wawancara. Soal yang diberikanpun beragam, mulai dari hafalan shalat, hafalan ayat-ayat Al-Qur’an, Do’a Sehari-hari, melanjutkan potongan ayat, hafalan ayat pilihan dan menebak huruf hijaiyah.
Banyak teman-teman kami yang menjawab dengan lancar, terkadang ada pula beberapa teman yang lupa, tapi kakak2 Ustadz/ah segera membantu kami untuk menyelesaikannya. Wjah lugu, serious, tenang, siap dan cerdas telah kami lihat. Ujian kali ini ada progres yang nyata untuk membangun generasi selanjutnya.  Setelah semua santri yang hadir mengikuti ujian, Kami pun pulang ditutup dengan do’a penutup yang kami baca bersama-sama.
(-------)
Hari ini masih dengan semangat yang sama kami membawa serta orang tua kami untuk melihat hasil dari ujian yang sudah kami laksanakan hari Ahad yang lalu. Ba’da Isya kami pergi menuju Masjid Al-Furqon, acara dibuka oleh Kak Erik dengan do’a bersama(?->aku telat) kemudian sambutan singkat juga disampaikan oleh Kak erik. Pada acara penerimaan Raport kali ini kami, ditampilkan foto-foto kami untuk menyusun kembali kepingan memori yang yang memudar. Ada beragam reaksi yang muncul saat itu, ada yang senyum-senyum sendiri, tertawa, bahkan ngambek karena foto yang ditampilkan tampak lucu atau bahkan ekspresinya aneh. Disisi lain ada yang berjuang keras menentukan rangking untuk motivasi santri, didalam ruang persegi dengan sinar kuning dan suasana yang mengejar- ngejar. Kemudian  raportpun dibagikan masih dalam kelompok yang sama. Ternyata antusiasnya luar biasa, para wali santri berharap suka- cita. Disisi kakak pembimbing santri, meminta hal- hal yang bisa dijadikan saran untuk membangun prestasi kedepannya. Setelah acara itu ditutup  kami pulang sambil meresapi malam dalam senyum dengan sejuta kebahagiaan. Sejuta warna seperti warna kembang api yang menyala dan meledakan suasana langit yang hening dan gelap.
*)Yaa Allah… lihatlah mereka, mereka begitu ikhlas untuk berlari ke arahMu. Lihatlah Yaa Rabb senyum tulus mereka, tak sedikitpun menyiratkan letih dalam perjuangan mereka untuk mengenalMu. Tak sedikitpun menyiratkan keterpaksaan untuk belajardan memahamiMu. Yaa Rabb… Lihatlah Yaa Rabb mereka telah menyerahkan tenaga, pikiran, dan waktu mereka untukMu. Mereka tulus mencintaiMu Yaa Rabb. Tulus ikhlas MencintaiMu.  Mudahkanlah jalan mereka. Jadikanlah mereka orang-orang yang senantiasa teguh dijalanMu. Tak sekejappun melupakanMu. Selalu berdiri tegak untuk menjujung tinggi asmaMu. Jadikanlah mereka generasi penerus islam yang shalih dan shalihah. Serta bermanfaat untuk umat. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin